Sabtu, 06 Oktober 2012
Tugu Pak Tani Dari Pangkalan Lada
Pangkalan Lada hanyalah salah satu dari enam kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Jaraknya sekitar 35 Km sebelah timur Pangkalan Bun. Jika kita berkendaraan dari Pangkalan Bun menuju kota Sampit, kita pasti melewati kecamatan tersebut. Ada yang menarik dari tempat tersebut. Persis di tikungan jalan, berdiri bunderan dengan monumen dan patung Pak Tani di atasnya. Patung tersebut menggambarkan seorang petani memakai singlet, berdiri gagah memegang cangkul di tangan kiri, sementara tangan kanan menunjuk ke arah timur alias ke arah kota Sampit atau Palangka Raya, seolah-olah berkata: “Belilah cangkul di Sampit! Apa maksudnya? Apakah ini berarti sang petani berkata, “Tidak usah bertani di sini, pergilah ke Sampit!” Atau, “Jangan bertani di sini, carilah lahan di luar kota!” Atau, “Kalau ke Sampit ke arah sana!” Atau ....
Makna di balik patung itu masih bisa diperdebatkan, dan kemungkinannya cukup banyak. Tapi lepas dari semua itu, Kecamatan Pangkalan Lada yang luasnya sekitar 229 Km2 dan terdiri dari 11 desa itu memang dikenal sebagai sentra kawasan pertanian. Bahkan pada masa aktifnya Bupati Ujang Iskandar, pernah terdengar kabar kecamatan tersebut akan dijadikan sentra produksi jagung. Sekitar 15 Km sebelum patung tersebut, kini sudah berdiri bunderan dengan tugu dan patung jagung di puncaknya. Rencana tersebut bukan tidak mungkin terlaksana. Dengan jumlah penduduk sekitar 22.000 jiwa dan sebagian besar hidup sebagai petani, ditambah lagi sekitar 413 Ha wilayahnya merupakan lahan kering yang ditanami jagung, berdirinya monumen jagung bukan hanya sekedar simbol.
Bayangkan jika dari Kecamatan Pangkalan Lada bisa dihasilkan sampai 1.500 ton jagung per tahun, kemudian kedai-kedai berjejer di sepanjang jalan menjajakan jagung segar dan berbagai bentuk olahannya. Sambil menikmati jagung bakar, kita bisa menatap patung Pak Tani di atas monumen dan berargumentasi sendiri, “Kenapa membeli cangkul harus ke Sampit?”
Label:
bunderan jagung,
cangkul,
jagung,
kotawaringin barat,
pangkalan lada,
petani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jadi inget tempat tinggalku dulu di sp4 lada,hehe
BalasHapusmampir jga ke blog ane gan,trimakasih
www.jibrilofcommunity.blogspot.com
Syukurlah kalo tulisan ini jadi menggugah ingatan. Kapan-kapan kalo ke plada lagi jngan lupa disapa pak tani-nya. Dan jangan lupa juga mampir ke pbun....
Hapusdesa kesayangan ane... trimakasih gan dah mau sher tempat ane lahir,,,,,
BalasHapussyukurlah kalau tulisan ini bisa mengingatkan. trims juga atas komentnya. Kapan jalan2 ke pbun?
HapusKenangan Pangkalan lada Tahun 1989 dulu saya pernah di Sp 2 P lada
BalasHapuspernah di SMP 2 Kumai di Sp4 sekarang mungkin SMP 1 P Lada, salam succes dari Annisa Rahma Computer Yogyakarta, Contac 0274 9168907 Tesel 081327 395 299 XL 081 931 776 636, denis