Seperti yang sudah
pernah diceritakan sebelumnya, hujan adalah musuh utama pekerja di hutan. Pada
saat hujan turun, semua aktifitas secara spontan dihentikan. Dan ini berlaku
mulai dari ujung kegiatan (di tengah hutan) sampai ke ujung lainnya (di logpond
atau logyard).
Aktifitas di base
camp terbatas hanya di kantor dan bengkel saja, itu pun pada saat jam kerja. Di
luar itu bisa dikatakan libur total. Apalagi kalau hujan turun berkepanjangan
sampai malam hari, wah, makin bete saja penghuni camp. Keluar rumah
tidak bisa, nonton tivi kadang suaranya kalah oleh gemuruh hujan – karena
umumnya bangunan camp menggunakan atap seng. Belum lagi kalau posisi base camp
berada di tempat rendah. Meski berada di ketinggian, banjir mungkin saja
terjadi.
Para penebang atau chainsaw
man dilarang melakukan kegiatan penebangan karena hujan dan angin bisa
mengubah arah jatuhnya pohon. Ini akan menimbulkan resiko kecelakaan bagi
pekerja. Belum lagi tanah yang licin dapat menyulitkan operator saat
menghindari berubahnya arah rebah.
Unit kendaraan
berat seperti Logging Truck yang mengangkut log juga dilarang beroperasi saat
jalanan basah. Secara teknis, kendaraan bisa saja dioperasikan, tapi dampaknya
akan merusak jalan. Memperbaiki jaringan jalan yang rusak jauh lebih merepotkan
daripada membuka jalan baru. Karena itu apabila mendadak hujan turun, operator
logging truck harus menghentikan kendaraannya. Jika posisinya kurang strategis
– misalnya pada tanjakan atau turunan – bisa mencari tempat yang lebih stabil.
Kemudian menunggu sampai ada unit kecil datang menjemput. Apabila kondisi cuaca
sudah memungkinkan, supir akan diantar oleh unit kecil untuk melanjutkan
perjalanan.
Unit kecil seperti Strada,
Triton atau L200 tidak begitu terpengaruh dengan jalan licin karena mereka
dilengkapi Double Gardan yang memang diperuntukkan bagi medan berat. Selama
tidak keluar dari bahu jalan, tidak apa-apa. Masalah akan timbul kalau ada unit
besar yang terpuruk melintang jalan, karena otomatis jalur di belakangnya akan
terhambat.
Juga perlu
diwaspadai apabila jalur jalan melintasi sungai berbatu. Naiknya permukaan air
akibat hujan di hulu sungai dapat menghadirkan banjir bandang yang bisa menghanyutkan
kendaraan kecil. Permasalahan semakin bertambah karena kendaraan generasi
terbaru hampir semuanya dioperasikan secara elektris. Dalam beberapa kasus,
tekanan air dari luar secara otomatis membuat semua fungsi kendaraan terkunci.
Karena itu bagi penumpang unit kecil pada saat menyeberangi sungai dianjurkan
untuk tetap membuka jendela samping. Ini untuk berjaga-jaga agar penumpang bisa
segera keluar menyelamatkan diri jika unit terseret air....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar