Rabu, 16 Juni 2010

Liburnya Kalau Hujan

Kegiatan operasional di areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) sangat dipengaruhi cuaca. Hampir semua sektor pekerjaan tidak bisa terlaksana dengan baik kalau cuaca buruk. Penebang dilarang menebang pohon saat angin kencang dan hujan deras. Arah rebah bisa berubah dan itu mengancam keselamatan mereka.
Operator traktor atau bulldozer sulit menarik log atau kayu hasil penebangan kalau jalan angkutan berlumpur bekas hujan. Demikian juga supir logging truck, sangat tidak nyaman jika harus terseok-seok membawa puluhan kubik kayu dengan berat puluhan ton di atas jalan licin.


Itu sebabnya cuaca cerah menjadi satu-satunya harapan untuk mengenjot produksi. Pada musim kemarau, mereka akan memanfaatkan panas matahari dengan sebaik-sebaiknya untuk menebang dan mengeluarkan log ke tempat penumpukan. Operator chainsaw dan traktor bisa bekerja sampai sore hari.
Hilir mudik kendaraan memindahkan log dari tempat penimbunan kayu (biasa disebut TPn) menuju logyard atau logppond bisa berlangsung sampai tengah malam. Dengan catatan: kalau hari terang. Sebab sebagian besar jalan angkutan menuju ke blok-blok penebangan memang hanya berupa jalan tanah saja, sehingga kalau turun hujan praktis tidak bisa digunakan. Kalau hujannya sehari penuh, bisa-bisa besoknya dua hari berturut-turut tidak ada kegiatan pengangkutan.
Itu sebabnya di sepanjang jalan angkutan, duapuluh meter kiri kanannya wajib dibersihkan dari pohon dan semak belukar. Kegiatan yang disebut tumbang bayang ini bertujuan untuk membebaskan permukaan jalan dari bayang-bayang pohon. Maksudnya agar sinar matahari bisa leluasa menyinari jalan sehingga jalan cepat kering setelah turun hujan.
Lantas kalau hujannya sampai berhari-hari, bagaimana?
“O, itu berarti libur nasional!” kata supir truk sambil tertawa. Sepanjang hujan turun mereka bisa dikatakan libur total. Hari-hari diisi dengan main kartu, ngobrol, atau nonton tivi. Meskipun kelihatannya menyenangkan, mereka resah juga kalau hujannya tak kunjung berhenti. Soalnya gaji mereka dihitung dari kubikasi log yang diangkut tiap bulannya. Semakin besar kubikasinya berarti semakin tinggi penghasilannya.
Tidak heran kalau pada hari minggu mereka tetap bekerja untuk mengejar hasil sebanyak mungkin. Tanggal merah pun seringkali dianggap tidak ada. Hari libur resmi mereka dalam setahun hanya empat kali, yaitu pada saat Tahun baru, Tujuh Belas Agustus, Natal, dan Idul Fitri. Hari libur selebihnya ya pada saat turun hujan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar